Putri Malu atau mimosa pudica adalah
perdu pendek anggota suku polong-polongan yang mudah dikenal karena
daun-daunnya yang dapat secara cepat menutup/layu dengan sendirinya saat
disentuh. Walaupun sejumlah anggota polong-polongan dapat melakukan hal yang
sama, Putri Malu bereaksi lebih cepat daripada jenis lainnya.
Bicara tentang Putri Malu, saya teringat suatu kisah.
Pernahkah kalian mendengar cerita Rasulullah SAW. Dan Putrinya Sayyidah Fatimah RA? Dalam ceritanya, ada pelajaran yang dapat
diambil terutama bagi para perempuan, karena ternyata Putri Malu mempunyai keterkaitan
dengan perempuan.
Dalam kisahnya diceritakan, suatu hari Rasulullah SAW. Berjalan-jalan bersama Putrinya Sayyidah Fatimah RA. Dan tibalah mereka di bawah pohon nan
rindang untuk berteduh, tanpa sengaja Sayyidah Fatimah RA. Menginjak
pohon Putri Malu. Kakinya pun berdarah
dan mengadu kesakitan, berkatalah ia kepada Ayahnya dengan nada yang sedikit kesal : “Apalah
guna pohon Putri
Malu ini Ayahanda?”. Rasulullah SAW. Pun tersenyum dan
dengan tenangnya beliau berkata : “Bahwasanya pohon Putri Malu itu sangat erat
kaitannya dengan wanita”. Sayyidah Fatimah RA terkejut, lalu Rasulullah SAW. Melanjutkan : “Para wanita hendaklah mengambil
pelajaran dari rerumputan Putri Malu ini. Lihatlah Putriku, lihatlah rerumputan itu. Dia berduri dan menguncup bila
disentuh. Ya, dialah Putri Malu. Pelajaran apa saja yang dapat kita petik dari tumbuhan tersebut?
Mari kita perhatikan wahai Putriku Fatimah.
Daunnya menguncup bila disentuh, ini diibaratkan seorang
wanita yang mempunyai rasa malu. Malu berdekatan dengan yang bukan mahramnya,
malu disentuh oleh lelaki yang bukan mahramnya, malu melakukan perbuatan yang
dilarang oleh Allah SWT.
Sekarang kita lihat batangnya yang berduri
sangat tajam dan sakit bila tertusuk durinya bukan? Duri yang tajam itu berguna
untuk mempertahankan diri.
Ini diibaratkan wanita yang kuat mempertahankan diri dan
kehormatannya sebagai muslimah.
Nah, sekarang cobalah cabut tumbuhan tersebut!
Akarnya begitu kuat mencengkram bumi bukan? Ini bermakna seorang wanita salihah hendaklah mempunyai
keterikatan yang sangat kuat dengan Allah SWT. Kecintaannya begitu kuat kepada sang
pencipta-Nya. Betapa indahnya dunia dan beruntunglah bagi lelaki yang mendapat
cintanya kelak. Dia takkan pernah berbagi cinta kepada orang yang belum halal
baginya.
Dan sekarang, mari kita tunggu datangnya senja.
Cobalah perhatikan wahai Putriku! Ia akan menguncup dengan sendirinya, begitulah hendaknya
menjadi wanita. Kembali kerumah apabila waktu sudah semakin petang”.
Kisah Rasulullah SAW. bersama Putrinya Sayyidah Fatimah RA. Diatas boleh dijadikan pedoman untuk para perempuan, agar berusaha menjadi wanita salihah yang bagus perangainya, yang selalu tunduk
terhadap perkara yang dilarang Penciptanya, yang selalu menundukkan pandangannya dari perkara yang
sepatutnya tidak dilihat, yang selalu menjaga imannya dan menjadikan dirinya
perempuan yang kuat.
Jadi, bagi para perempuan ambilah pelajaran
dari pohon Putri
Malu.
Walaupun ia hanya tumbuhan renek berduri yang melata, tetapi sifat malu tetap
terjaga. Karena malu adalah sifat mahmudah yang seharusnya ada dalam
diri setiap manusia. Malu pada hakikatnya tidak mendatangkan sesuatu kecuali
kebaikan, malu mengajak pemiliknya agar menghias diri dengan yang mulia dan
menjauhkan diri dari sifat-sifat yang hina, sebagaimana sabda Rasulullah SAW :
الحَيَاءُ لاَ يَأْتِي إِلاَّ بخَيرٍ
“Malu tidak mendatangkan sesuatu melainkan
kebaikan semata”. { Muttafaqun ‘Alaih }
Dan malu itu sebenarnya adalah lambang kepada
nilai keimanan seorang muslim.
Walaupun pohon Putri Malu seringkali kita abaikan, namun ternyata di balik keunikannya
tersirat makna yang dalam. Karena di balik suatu penciptaan ada rahasia yang
tersembunyi, sebagaimana firman Allah Ta’ala :
ربنا ماخلقت هذا باطلا
“Tidak Allah jadikan sesuatu itu sia-sia”.
(Q.S. Ali Imran: 91)
Terakhir, ingatlah bahwa kita bisa mengambil
ilmu dari apa yang ada di sekitar kita, karena sesungguhnya alam mengajarkan
banyak hal, sekian. :))
Oleh: Fathin Hanim
Related Posts
There is no other posts in this category.
Subscribe Our Newsletter
Subhanallah, betapa mulianya perempuan
BalasHapus