Oleh: Aura Sukma Yulia
Penulis Kitab Bidayah al-Hidayah Imam Abu Hamid al-Gazali wafat pada tahun 505 H. Beliau merupakan hujjah al-islam dan seorang mujtahid. Selain itu, beliau juga termasuk ulama sufi—bisa disebut juga ulama tazkiyah. Mengenai hal itu, Syekh Yusri Rusydi berkata, “Ulama itu ada 2 macam: ulama hikmah dan ulama fikih (ulama yang memberikan hukum)”. Misal, ketika ada permasalahan qishash, ulama fikih memiliki sikap dengan memotong lagi salah satu bagian anggota tubuh pencuri (tangan atau kakinya) yang disyariatkan. Berbeda dengan ulama hikmah, mereka cenderung memberi pemaafan kepada si pencuri jikalau ia melakukan pencuriannya lagi. Dari sinilah, para ulama hikmah mengajarkan kita demikian untuk membersihkan hati (tazkiyah au-nafs).
Salah satu cara untuk tazkiyah an-nafs adalah dengan berwudu. Imam Gazali mengajarkan kita untuk berdoa ketika berwudu. Wudu tanpa ada doa itu sah. Tetapi, terdapat perbedaaan antara wudunya orang berdoa dengan yang tidak berdoa. Orang yang berwudu tanpa berdoa, dia hanya akan mendapatkan cahaya (nur) wudunya di akhirat kelak di bagian yang ia basuh saja. Sedangkan, orang yang berwudu dengan membaca doa, di akhirat nanti semua tubuhnya akan diselimuti cahaya. Syahdan, terdapat beberapa adab yang mesti diperhatikan ketika kita berwudu, diantaranya:
1. Setelah
selesai dari berwudu,
kita dianjurkan untuk tidak meninggalkan bersiwak. Karena, bersiwak dapat membersihkan mulut, membuat Allah SWT rida, dan setan tidak suka. Shalat dengan bersiwak juga lebih utama daripada shalat tanpa bersiwak hingga 70 derajat.
2. Sunnah untuk duduk
dan menghadap kiblat ketika
berwudu. Dianjurkan di tampat yang lebih tinggi agar kita tidak terkena percikkan air yang jatuh. Disunnahkan
tuk membaca do’a, "بسم الله الرحمن الرحيم
رب أعؤذ بك من همزات الشياطين وأعوذ بك من أن يحضرون".
Artinya, Ya Allah, kami berlindung dari godaan setan dan kami berlindung daripada
hadirnya setan.
3. Cuci/basuh tangan sebanyak tiga kali. Diantara adab bangun tidur, mencuci tangan terlebih dahulu sebelum menyentuh/memasukkan tangan ke bejana dan membaca do’a "اللهم إني أسألك اليمن والبركة وأعوذ بك من الشؤم والهلكة." Artinya, Ya Allah, aku memohon keberuntungan dan keberkahan dari-Mu. Kami juga berlindung kepada-Mu daripada keburukan dan kecelakaan.
4. Berniat ketika mengangkat hadas dan tayamum. Jangan batalkan niat, sebelum basuh muka. Jika niatnya dibatalkan, maka wudunya tidak sah
5. Mengambil
air dengan gayung, memasukkannya ke dalam mulut, lalu berkumur (madhmadha) sebanyak tiga kali. Dikecualikan ketika kita dalam keadaan berpuasa. Karena, dikhawatirkan airnya dapat
tertelan. Ketika berkumur, disunnahkan membaca do’a, "اللهم
إني أعني على تلاوة كتابك وكثرة الذكر لك وثبتني بالقول الثابت في الحياة الدنيا
وفي الآخرة."
6. Ambil air dengan tangan, masukkan ke hidung. Kemudian, istinsyaq sebanyak 3 kali. Keluarkan dan bersihkan kototran-kotoran
yang ada di dalam hidung sambil membaca doa, "أللهم أرحني رائحة الجنة وأنت راض
عني." Dan, ketika istintsar membaca,
"اللهم
إني أعوذ بك من روائح النار ومن سوء الدار"
7. Ambil air
dan basuh wajah. Lalu, niat berwudhu. Karna tempatnya niat itu ketika
membasuk wajah. Niat berwudhu: "نويت الوضوء لرفع الحدث الأصغر فرضا لله تعالى"
Basuh wajah dari permukaan yang
paling atas, dari permulaan rambut sampai batas tumbuhnya jakun (untuk
laki-laki). Lebarnya, dari telinga bertemu telinga. Sampaikan air hingga
tempat rambut yang tumbuh di tempat biasa anak perempuan menyangkil rambutnya.
Yaitu dari kepala telinga sampai jambang. Alirkan air pula pada sesuatu
yang tumbuh di wajah, ada empat: 1. Alis 2. Kumis 3. Bulu mata 4. Rambut yang
tumbuh di dagu (jenggot) dan wajib menyampaikan air pada jenggot orang yang
tipis. Adapun, jika jenggotnya tebal dan panjang maka tidak wajib di basahi
seluruhnya dan membaca doa ketika membasuh wajah: "اللهم
بيض وجهي بنورك يوم تبيض وجوه أوليائك ولا تسود وجهي بظلماتك يوم تسود وجوه
أعدائكز"
8. Basuh tangan kanan
dan tangan kiri sebanyak 3 kali sampai ke sikut. Karena, sesungguhnya perhiasan
di dalam surga itu sampai kepada tempat-tempat wudhu.
Baca doa ketika
membasuh tangan kanan: "اللهم
أعطني كتابي بيميني وحاسبني حسابا يسيرا"
Dan, baca doa ketika membasuh tangan kiri: "اللهم إني أعوذ بك أن تعطيني كتابي بشمالي أو من وراء ظهري"
9. Basuh kepala dengan kedua tangan dari sela-sela jari kanan dan kiri secara bergantian sebanyak 3 kali. Lalu, baca doa ketika meyapu kepala: "اللهم غشني برحمتك وأنزل علي من بركاتك وأظلني تحت ظل عرشك يوم لا ظل إلا ظلك اللهم حرم شعري وبشري علئ النار"
10 Basuh kedua telinga
yang zahir dan batin dengan air yang baru. Kemudian, masukkan tangan ke dalam
dan basuh keduanya dengan ibu jari dan telunjuk seraya membaca doa: اللهم
اجعلني من الذين يستمعون القول فيتبعون أحسنه اللهم أسمعني منادي الجنة من
الأبرار"
11. Basuh leher sebanyak 3 kali dan membaca do’a: "اللهم فك رقبتي من الناروأعوذ بك من السلاسل والأغلال"
12.Basuh kaki
kanan kemudian kaki kiri sampai mata kaki dan kemudian di sela-sela dengan jari
tangan. Jari tangan kanan menyela jari kaki kiri dan jari tangan kiri menyela
jari kaki kanan.
Mulai dari
kelingking kaki sebelah kanan sampai menyelesaikan di kelingking sebelah kiri. Disunnahkan membaca doa ketika membasuh kaki kanan: "اللهم ثبت قدمي على
الصراط يوم تزل الأقدام من النار"
Dan kaki kiri: "اللهم إني أعوذ بك أن تزل قدمي على الصراط يوم تزل أقدام المنافقين"
Catatan; Membasuh 3 kali sunnah. Membasuh 2 kali sunnah. Membasuh 1 kali rukun.
13Selesai berwudu angkat kepala ke langit kemudian membaca do’a selesai wudu yaitu: ""أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمدا عبده ورسوله سبحانك اللهم وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت عملت سوء وظلمت نفسي أستغفرك وأتوب إليك فاغفرلي وتب علي إنك أنت التواب الرحيم"
Barang siapa yang membaca doa ini selepas wudunya. Maka, keluar daripadanya kejelekan-kejelekan anggota
tubuhnya. Wallahu a’lam bi ash-shawab
Related Posts

Subscribe Our Newsletter
Belum ada Komentar untuk "Adab-adab dalam Berwudu"
Posting Komentar