Oleh: Sultan Ammar


Kerap kali menatap purnama

Ketika telah padam mengingatkanku

Pada lengkungan bibirmu

Yang mengindahkan di setiap sudutnya.

Namun ia tak bisa menjumpaiku

Dengan-Mu di puncak kerinduan.

Dalam lukisan semesta terukir

Pada senyumnya langit, terdapat rona nestapa

Ketika aku harus berpuasa dari perjumpaan

Dengan mu yang sudah sekian purnama tak terlaksana.


Kirana mentari dari ufuk timur

senantiasa menjalar melewati sela-sela jendela bilikmu

ia menghiasi seluruh sudutnya,

tapi tidak dengan ku

sekalipun telah bersemayam di dalamnya.

sebab, yang menghiasi diriku hanyalah kirana 

pada dirimu nayanika.


Related Posts

Ikatan Keluarga Abiturien Attaqwa Mesir
  • Facebook
  • WhatsApp
  • Instagram
  • Subscribe Our Newsletter

    Belum ada Komentar untuk "Rindu yang terpenjara."

    Posting Komentar

    Iklan Atas Artikel

    Iklan Tengah Artikel 1

    Iklan Tengah Artikel 2

    Iklan Bawah Artikel