Oleh : Manhafeez
Lampion-lampion indah nan terang itu masih menghiasi dan menampakkan keindahannya ditengah kita, puing-puing bangunan kota Kairo terlihat menarik dengan gemerlapnya lampu warna-warni yang ikut serta dalam menyambut tamu istimewa. Ramadan di Mesir nampaknya tidak hanya diwarnai dengan lampion-lampion indah. Lebih dari itu, rasa gembira pun kita rasakan dalam menyambut kedatangan tamu ini, tersebab umat Muslim berlomba-lomba mempersiapkan segala aspek zahir maupun batin atasnya.
Sudah satu tahun, wabah pandemi ini membuat kita banyak membuka pikiran dan merenungi atas nikmat dan kasih sayang yang Allah swt berikan kepada hamba-Nya. Mari kita berkaca ke tahun sebelumnya yang serba terbatas, bahkan sholat tarawih di masjid-masjid pun belum diperbolehkan. Tetapi, apakah hal tersebut bisa mengurangi kegembiraan kita? Padahal Allah telah banyak memberi kita kenikmatan, seperti menyantap hidangan dan takjil secara gratis. Di sisi lain, kita bisa menengok di luar sana masih banyak orang yang semangat dalam melantunkan ayat suci al-Qur’an.
Prof. Quraish Shihab dalam bukunya Corona ujian tuhan, beliau mengatakan bahwa dalam hal virus corona terdapat
peran penting yaitu do’a dan kekuatan dalam menyikapi pandemi. Alexis Carrel salah seorang ahli bedah perancis
( 1873 – 1941 M ) dan peraih hadiah nobel dalam bidang kedokteran menulis dalam
bukunya Pray ( Do’a ) tentang pengalaman-pengalama nya mengobati pasien.
Tulis nya “Banyak diantara mereka memperoleh kesembuhan dengan jalan
berdoa.” Menurutnya
doa adalah “Suatu gejala keagamaan yang paling agung bagi manusia, karena
pada saat itu jiwa manusia terbang menuju Tuhan nya.”
Dua uangkapan di atas terdapat relasi dengan sabda Nabi Muhammad saw yang berbunyi :
لا يرد القدر إلا الدعاء
"Tidak ada yang dapat mengubah qada, kecuali do’a." ( HR. Tirmidzi ) Do’a yang dimaksud di sini adalah yang memenuhi syarat-syaratnya sehingga dikabulkan oleh Allah swt.
Lalu, muncullah di benak kita bersama sebuah pertanyaan, apakah kita sadar bisa sampai ke bulan Ramadan tahun ini? Sadar atau tidak, hal tersebut adalah sebuah kenikmatan dan karunia besar yang Allah berikan kepada kita. Selain itu juga, diberikan umur panjang sampai bertemu kembali dengan bulan suci Ramadan adalah sebuah keberkahan tersendiri; karena banyak orang yang tidak mendapatkan keberkahan itu.
Di sisi lain, kita yang mampu mengerjakan
salat tarawih di masjid karena terjaga dari pandemi yang mematikan ini,
sehingga merasakan kenikmatan bulan suci Ramadan yang penuh dengan keberkahan.
saya berspekulasi bahwa suatu hal yang istimewa jika kita menjalaninya dengan amaliah yang disenangi
oleh Allah swt dan disunahkan oleh Rasulullah saw seperti istiqomah dalam
membaca al-Qur’an terlebih juga dengan menadaburinya, muzakarah bersama, serta menikmati seluruh hidangan khas Ramadan dengan ikhlas dan dipenuhi
dengan rasa syukur.
Amaliah yang telah saya sebutkan di atas senada dengan ayat al-Qur’an surat an-nahl ayat 114.
فكلوا مما رزقكم الله حلالا طيبا واشكروا
نعمت الله إن كنتم إياه تعبدون ( 114 )
Artinya : “Maka makanlah yang halal dan baik dari
rezeki yang telah Allah swt berikan kepada kalian, dan syukurilah nikmat Allah,
jika kamu hanya menyembah kepada-Nya.”
Dari ayat diatas, dapat disimpulkan bahwa hal yang urgen bagi kita untuk mensyukuri nikmat Allah swt. Ketika kita telah mensyukuri nikmat dan karunia Allah, seyogianya kita dapat mengoptimalkan ibadah selama bulan Ramadan dengan maksimal, tentu sesuai dengan kesanggupan masing-masing. Makna ibadah disini begitu umum, sehingga bukan hanya tarawih saja. Ada juga skala yang kecil dari itu seperti ketika kita memilih diam sehingga tidak terprovokasi, maka hal itu juga bernilai ibadah selama tidak ada laranganya. Ibadah itu pun bukan hanya ritual belaka, tetapi ibadah juga bisa dari segi sosial. Kutipan dari perkataan Habib Husen al-Hadar.
Maka berbahagialah dan jangan sia-siakan kedatangannya, serta bersyukurlah atas nikmat-Nya. Kita tidak tahu apalagi rencana yang telah Allah rancang untuk hamba-Nya. Sudah diketahui bersama bahwa ketika kita bisa mensyukuri nikmat dan karunia nya, disitu Allah swt akan tambahkan lagi nikmat yang begitu luas untuk kita.
Selamat menunaikan ibadah puasa pada tahun 2021 ini. Semoga kita menjadi orang yang beruntung, dan dapat menjumpai malam lailatul qadr. Aamiin.
Ushikum wa iyyayaa.
Related Posts

Subscribe Our Newsletter
Belum ada Komentar untuk "Bulan Suci Ramadan, Kita Bertemu Lagi"
Posting Komentar